BLORATV-Isu kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Blora kembali mencuat dan memicu keresahan di kalangan petani. Namun, dugaan itu langsung dibantah tegas oleh berbagai pihak yang terlibat dalam distribusi pupuk. Mereka menegaskan kabar tersebut tidak benar.
Agus Nugroho Eko Priyono, perwakilan Pupuk Indonesia di Kabupaten Blora, memastikan bahwa ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah Blora saat ini dalam kondisi aman. Harga jual pun, kata dia, tetap mengikuti ketentuan harga eceran tertinggi (HET).
"Setelah kami turun langsung ke lapangan, tidak ditemukan masalah. Silakan ditanyakan kepada Pelaku Usaha Distribusi atau pemilik kios yang hadir. Kondisinya baik-baik saja," ujar Agus Nugroho, Jumat (28/11/2025).
Pada kesempatan itu, Agus menghadirkan PUD atau distributor Pupuk Indonesia wilayah Kecamatan Banjarejo serta sejumlah pemilik kios resmi atau Penerima Pada Titik Serah (PPTS). Mereka merespons keras kabar-kabar yang beredar di media sosial.
Sukiban, PUD Kecamatan Banjarejo, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya.
"Kami ini sudah berupaya maksimal menjalankan usaha sesuai aturan. Tapi muncul kabar-kabar yang tidak benar dan merugikan kami," tegasnya.
Agus menambahkan, pihaknya sangat terbuka kepada siapa pun yang ingin mengonfirmasi kondisi pupuk bersubsidi di Blora. Ia meminta masyarakat tidak langsung mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Kami mengimbau petani agar membeli pupuk hanya di kios resmi. Kios resmi menjual sesuai HET dan setiap pelanggaran pasti ada sanksinya. Kalau ada yang mengaku membeli di atas HET, bisa jadi mereka tidak membeli di kios resmi," jelasnya.
Sukiban menegaskan kembali bahwa pupuk bersubsidi hanya dapat diberikan kepada petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Jika tidak terdaftar atau kuotanya sudah habis, otomatis tidak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi," katanya.
Mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 yang ditandatangani Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, berikut HET pupuk bersubsidi tahun anggaran 2025:
• Urea: Rp1.800/kg (Rp90.000/sak 50 kg)
• NPK: Rp1.840/kg (Rp92.000/sak 50 kg)
• NPK Kakao: Rp2.640/kg (Rp132.000/sak 50 kg)
• ZA: Rp1.360/kg (Rp68.000/sak 50 kg)
• Organik: Rp640/kg (Rp25.600/sak 40 kg)
Koordinator Sarpras Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Wahyu Suwono, memastikan alokasi pupuk bersubsidi menjelang akhir musim tanam 2025 berada pada level aman. Realisasi hingga November tercatat: urea 80,3 persen, NPK 89 persen, dan pupuk organik 61,79 persen.
Dengan berbagai penegasan dari pihak terkait, kabar kelangkaan pupuk di Blora terbantahkan. Distribusi berjalan sesuai aturan, stok mencukupi, dan harga tetap berada dalam koridor resmi pemerintah.
Petani pun diimbau untuk tetap tenang dan memastikan pembelian hanya melalui kios-kios resmi.
***
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments